Kamis, 23 Juni 2011

PERAN GENERASI MUDA DAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN KEPEMIMPINAN IDEAL

PERAN GENERASI MUDA DAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN KEPEMIMPINAN IDEAL

BAB I
PENDAHULUAN

Latarbelakang Masalah
Didalam suatu Negara tentunya terdapat seorang pemimpin yang memimpin bangsanya kearah perkembangan bangsa yang makmur, sejahtera, aman, dan sesuai dengan kebutuhan rakyat. Demi penegakan suatu kepemimpinan yang adil dan ideal terutamanya tidak cukup dengan seorang pemimpin semata
tentunya ada lembaga-lembaga tertentu yang ikut berperan serta dan didalam suatu Negara tentunya juga dibutuhkan suatu peran terpenting dari generasi muda dan mahasiswa dalam penegakan suatu kepemimpinan yang ideal di dalam tubuh bangsa tersebut.
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Peran Generasi Muda dan Mahasiswa dalam Penegakan Kepemimpinan yang Ideal”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
Pengertian Generasi Muda dan Mahasiswa
Pengertian dan konsep Kepemimpinan
Pengertian Kepempinan yang Ideal
Ciri kepemimpinan yang Ideal
Peran Generasi Muda dan Mahasiswa dalam Penegakan Kepemimpinan Yang Ideal
Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan akalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Study Kepemimpinan Islam. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui pengertian Generasi Muda dan Mahasiswa
Untuk mengetahui pengertian dan konsep kepemimpinan
Untuk mengetahui pengertian Kepempinan yang Ideal
Untuk mengetahui ciri kepemimpinan yang ideal
Untuk mengetahui Peran Generasi Muda dan Mahasiswa dalam Penegakan Kepemimpinan Yang Ideal
Metode Penulisan
Dalam proses penyusunan makalah ini menggunakan motede heuristic. Metode yaitu proses pencarian dan pengumpulan sumber-sumber dalam melakukan kegiatan penelitian. Metode ini dipilih karena pada hakekatnya sesuai dengan kegiatan penyusunan dan penulisan yang hendak dilakukan. Selain itu, penyusunan juga menggunakan studi literatur sebagai teknik pendekatan dalam proses penyusunannya.


Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :
Bagaian kesatu adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun memeparkan beberapa Pokok permasalahan awal yang berhubungan erat dengan permasalah utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan tentang latar belakang masalah batasan, dan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode penulisan dan sistematika penulisan makalah.
Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan bagaian utama yang hendak dikaji dalam proses penyusunan makalah. Penyususn berusaha untuk mendeskripsikan berbagai temuan yang berhasil ditemukan dari hasil pencarian sumber/bahan.
Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan ini penyusun berusaha untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-permasalahan yang dikemukakan oleh penyusun dalam perumusan masalah.



BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Generasi Muda dan Mahasiswa
Pengertian Generasi Muda
Generasi Muda adalah kata yang mempunyai banyak pengertian, namun dari pengertian-pengertian generasi muda mengarah pada satu maksud yaitu kumpulan orang-orang yang masih memunyai jiwa, semangat, dan ide yang masih segar dan dapat menjadikan Negara ini lebih baik, orang-orang yang mempunyai pemikiran yang visioner.
Bahkan revolusi suatu bangsa itu biasanya didobrak oleh generasi mudanya. Terlepas dari apakah pemuda itu perlu digolongkan berdasarkan umur atau tidak. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Mentri Pemuda dan Olah raga Adiaksa Daud bahwa nanti akan ada pengaturan pemuda itu berdasarkan umur atau semangat.
Pelopor yang melakukan langkah-langkah konkret bagi perubahan bangsa kearah yang lebih baik dan kepekaan terhadap realita social yang ada di masyarakat, memang menjadi ciri utama yang melekat pada pemuda.
Di setiap bangsa, peran pemuda ternyata tidak sedikit. Pemuda menorehkan sejarah penting bagi negeri tersebut. Sebagai contoh gerakan-gerakan mahasiswa di Indonesia yang pernah terjadi sejak pra kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi. Yang mampu menumbangkan rezim besar seperti Soekarno dan Soeharto, semua itu diawali dari ide-ide segar dan semangat juang dari kaum muda yaitu mahasiswa. Selain itu revolusi kuba yang dipelopori oleh Che Guevara juga dari seorang pemuda.
Melihat contoh di atas dapat dilihat betapa besarnya pengaruh generasi muda itu bagi perubahan suatu bengsa. Bahkan nasib bangsa ini diletakkan di bahu generasi mudanya. Seperti yang dikatakan seorang anak muda bernama Soe Hok Gie bahwa sudah saatnya generasi muda bergerak dan melakukan perlawanan terhadap kaum-kaum tua yang memimpin negeri ini yang tidak berpihak kepada rakyat.
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan. (www.google.com)

Pengertian dan konsep Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberarah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
1.1 Definisi-definisi Kepemimpinan menurut para ahli:
• D.E.Mc. Farland (1978) : Mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatau proses dimana pimpinan dilukiskan akan membei perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih tujuan yang telah ditetapkan.
• J.M. Pfiffner (1980) : Megemukakan bahwa kepemimpinan adalah senimengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
• Oteng Sutisna (1983) : mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama kea rah tercapainya Ttujuan.

1.2 Definisi-definisi yang dapat ditarik mengenai kepemimpinan:
• Kepeminpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu ata kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Aktivitas pemimpin antara lain terjelma dalam bentuk memberi perintah, membimbing dan mempengaruhi kelompok kerja atau orang lain dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
• Aktivitas pemimpin dapat di lukiskan secara seni (art) dan bukan ilu (science) untuk mengkoordinasi dan memberikan arahan kepada anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
• Memimpin adalah mengambil inisiatif dalam rangka situasi sosial (bukan perorangan) untuk membuat prakarsa baru menentukan prosedur, merancang perbuatan dan segenap kreaktifitas lain, dan karena itu pula tujuan organisasi akan tercapai.
• Pemimpin selalu berada dalam situasi sosial, sebab kepemimpinannyapada hakikatnya adalah hubungan antara individu dengan individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain.
• Pimpinan tidak memisahkan diri dari kelompoknya. Pimpinan bekerja dengan orang lain, bekerja melalui orang lain atau keduanya.
Teori Munculnya Kepemimpinan Kepemimpinan sebagai ilmu (Leadership as a science) Telah mengundang kepedulian para ahli ilmu-ilmu perilaku, terutama ahli managemen. Namun masih banyak perbedaan pendapat antara mereka tentang teori munculnya kepemimpinan. Teori Kepemimpinan dapat dikelompokkan kedalam tiga teori :
Teori Bawaan atau Heredity Theory
Teori ini merupakan teori keturunan atau bawaan. Sifat-sifat kepemimpinan seseorang adalah factor bawaan sejak lahir, dimana menjadi pemimpin tidaknya seseorang karena takdir semata. Pendiri pokok teori adalah orang-orang yang telah membawa bakat kepemimpinannyalah yang mampu menjadi pemimpin dikemudian hari. Modal dasar, seperti bkat, intuisi atau kecakapan praktis tanpa dibarengi oleh teori-teori atau prinsip-prinsip, dianggap cukup untuk seseorang menjadi pimpinan.
Teori Psikologi atau Psychological Theory
Teori ini merupakan Teori kejiwaan. Teori ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan seseorang dapat dibentuk sesuai dengan jiwanya. Konsep dasar teori ini adalah bahwa kapasitas seseorang dapat dibentuk, dimanipulasi, didongkrak kematangannya, dan kerenanya bakat yang dibawa sejak lahir ke muka bumi bisa di abaikan.
Manusia belajar dari kehidupannya sehingga tinggat pemikiranya pun menjadi matang. Lingkungan merupakan bagian penting dari kehidupan seorang manusia yang sukses, antara lain ditandai oleh kemampuanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Manusia dilihat dari berbagai dimensi yaitu sebagai :
a. Makhluk Biologis
b. Makhluk Sosial
c. Makhluk Intelektual
d. Makhluk Pengabdi Tuhan
e. Makhluk rohani
Teori Situasi atau Situational Theory
Teori ini merupakan teori situasi, yang akhirnya melahirkan konsep kepemimpinan situasional. Teori ini berpendapat bahwa, kepemimpinan seseorang muncul sejalan dengan situasi atau lingkungan yang mengelilinginya. Teori ini adalah sintesis dari teori keturuna yang mengatakan bahwa bakat adalah faktor dominan dan teori kejiwaan yang berasumsi bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin jike dibekali pengetahuan dan sejumlah pengalaman yang memadai.

Efektivitas kepemimpinan menurut teori sitiasi di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu: Faktor manusia yang di pimpin, fasilitas yang digunakan, jenis kegiatan organisasi, misi organisasi, dan situasi yang mengitarinya.
Realitas dari dulu hingga sekarang membuktikan bahwa diluar dari tiga teori diatas seseorang dapat muncul sebagai pemimpin didasari atas perlakuan khusus, perlakuan khusus yang dimaksud yaitu:
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan atas dasar keturunan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan atas dasar pemilihan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan atas dasar penunjukan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan Karena adanya kudeta atau aksi-aksi revolusioner, seperti perebutan kekuasan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan karena regulasi.
Pengertian Kepempinan yang Ideal
Pemimpin ideal menurut Alquran
Muqaddimah.
Dalam menyebutkan pemimpin, alquran menggunakan kata kata yang tidak sama. Khalifah, Imam, Malik, Ulil Amri, adalah beberapa istilah yang dipakai oleh Alquran dalam menyebutkan pemimpin. Tulisan ini akan mencoba mengeksplor istilah istilah tersebut di atas, dengan harapan kita dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh Allah SWT lewat firman Nya tersebut.
Khalifah.
Kata Khalifah dalam bentuk Mufrod (tunggal), menurut Quraish Shihab dalam Membumikan Alquran, disebut oleh alquran sebanyak dua kali, yaitu dalam surat albaqoroh ayat 30, dan surat shad ayat 26. Sedangkan dalam bentuk jamak (plural), alquran menggunakan dua bentuk. Pertama kata khalaif, yang terulang sebanyak empat kali. Dan kata Khulafa’ yang ditulis sebanyak tiga kali. Semua kata kata tersebut berakar dari kata Khulafa’ yang pada awalnya berarti “ Di belakang “. Dari pengertian ini, kata Khalifah seringkali diartikan sebagai “ Pengganti “, karena yang menggantikan selalu berada atau datang di belakang, sesudah yang digantikannya, demikian tulis Quraish Shihab. Untuk mengetahui lebih jelas makna Khalifah, surat albaqoroh dapat kita kemukakan sebagai data.

وإذ قال ربّك للملائكة إنّي جاعل في الأرض خليفة قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبّح بحمدك ونقدّس لك قال إنّي أعلم ما لا تعلمون { البقرة (۲):۳۰}
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi. Mereka berkata : “ Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? “. Tuhan berfirman : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “.(QS Albaqoroh (2) : 30 )
Disamping surat albaqoroh, surat Shaad pun dapat kita sampaikan di sini sebagai data pula.
يا داوود إنّا جعلناك خليفة في الأرض فاحكم بين الناس بالحقّ ولا تتبع الهوى فيضلّك عن سبيل الله { صـ (۳۸) : ۲٦}
Hai Dawud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu Khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (QS. Shaad (38) : 26)
Seseorang yang akan menjadi Khalifah berdasarkan surat Albaqoroh (2) dan surat Shad (38) adalah mereka yang tidak membuat kerusakan di bumi, tidak menumpahkan darah, berbuat adil, dan tidak mengikuti hawa nafsu.
Tidak membuat kerusakan di bumi, tidak menumpahkan darah, berbuat adil, tidak mengikuti hawa nafsu adalah bagian dari sikap mental seseorang. Artinya, berdasarkan ayat ayat di atas, seorang pemimpin ideal sebaiknya adalah mereka yang memiliki sikap mental yang tersebut di atas.
Bagaimanakah dengan kecerdasan intelektual, apakah ikut berperan dalam menentukan idealitas seorang pemimpin ?
Masih dalam surat yang sama, surat Albaqoroh dan surat Shaad, Allah menginformasikan pada kita bahwa :
وعلّم آدم الأسماء كلّها ... { البقرة (۲) : ۳۱}
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama nama (benda benda) seluruhnya
. {QS. AlBaqoroh (2) 31}
وشددنا ملكه وأتيناه الحكمة وفصل الخطاب { صـ (۳۸) : ۲۰}
Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. {QS. Shad (38) : 20}
Catatan kaki Alquran dan terjemahnya terbitan Mujamma’ Al Malik Fahd, Saudi Arabia menyebutkan bahwa Yang dimaksud hikmah di dalam surat Shaad di atas adalah kenabian, kesempurnaan ilmu, dan ketelitian amal perbuatan.
Dua ayat di atas yang masih berbicara tentang kepribadian nabi Adam dan Nabi Dawud sebagai Khalifah jelas sekali menegaskan akan kemampuan intelektualnnya. Dengan kata lain, pemimpin ideal menurut ayat ayat ini, disamping memiliki kemampuan emosional dan sikap mental yang baik, juga harus memiliki kecerdasan intelektual yang mumpuni.

Imam. Kata Imam, menurut Al Tabrasi dalam kitab tafsirnya, seperti dikutip Quraish Shihab, mempunyai makna yang sama dengan Khalifah. Hanya saja, kata ini di pakai untuk makna keteladanan, karena ia berasal dari sebuah kata yang mengandung arti depan, yang berbeda dengan dengan kata Khalifah yang pada awalnya berarti belakang.
Kata Imam disebutkan oleh Alquran sebanyak tujuh kali dengan makna yang berbeda beda. Akan tetapi, kesemuanya itu bermuara pada satu makna sesuatu yang di tuju atau di teladani. Yang lebih mendekati pengertian yang sesuai dengan arti pemimpin adalah surat Albaqoroh (2) ayat 124, dan surat Al Furqon (25) ayat 74.
وإذابتلى إبراهيم ربّه بكامات فأتمّهنّ قال إنّي جاعلك للناس إماما قال ومن ذرّيتي قال لا ينال عهدي الظالمين { البقرة (۲) : ۱۲٤}
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman : “ Sesungguhnya aku akan menjadikanmu Imam bagi seluruh manusia “. Ibrahim berkata : “ (Dan saya mohon juga) dari keturunanku “. Allah berfirman : “ Janjiku (ini) tidak mengenai orang orang yang dzalim “. {QS. Albaqoroh (2) : 124}
والذين يقولون ربّنا هب لنا من أزواجنا وذرّيّاتنا قرّة أعين واجعلنا للمتّقين إماما { الفرقان (۲۵) : ۷٤}
Dan orang orang yang berkata : “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami Imam bagi orang orang yang bertaqwa. {QS. Al Furqon (25) : 74}
Dari gambaran dua ayat di atas, kita dapat satu pemahaman bahwa seorang Imam (pemimpin) terbiasa untuk meneruskan dan mewariskan kepemimpinannya kepada anak cucu. Istilah politik mengungkapkannya dengan sebutan Monarki.
Pada surat Albaqoroh ayat 124, nabi Ibrahim sebagai seorang Imam (pemimpin), ingin sekali meneruskan dan mewariskan kepemimpinannya kepada anak cucu. Hal itu dibuktikan dengan permohonannya kepada Alllah SWT dengan kalimat “ (Dan saya mohon juga) dari keturunanku “. Surat Alfurqon ayat 74 pun kelihatannya tidak jauh berbeda. Ayat itu berisi permohonan seseorang untuk melanggengkan kepemimpinannya kepada anak cucu dan golongannya sendiri. Hanya saja system monarki atau sumber dan pusat kepemimpinan yang selalu berkisar pada golongan golongan tertentu dan itu itu saja, nampaknya diberi syarat oleh Allah dengan “ Janjiku (ini) tidak mengenai orang orang yang dzalim “. Ungkapan ini menunjukkan bahwa sifat dzalim atau tidak dapat berbuat adil merupakan watak yang tidak dimaui oleh Tuhan dalam melestarikan, melanggengkan dan atau merebut kepemimpinan.
Sebenarnya masih ada lagi istilah istilah alquran yang dapat kita masukkan ke dalam pengertian pemimpin, seperti Malik dan Ulul Amri. Untuk mengeksplor dua kata diatas, dibutuhkan penelitan yang lebih mendetail.
Natijah.
Dengan tidak mengurangi pemikiran yang berkembang di masyarakat dan teori teori kepemimpinan yang ada, ayat ayat alquran yang kami sampaikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pertama, Pemimpin ideal menurut alquran adalah mereka yang memilki sikap emosional yang terkendali, sikap mental yang mapan, dan kecerdasan intelelektual yang mumpuni. Tidak berbuat kerusakan di bumi, tidak menumpahkan darah, berbuat adil, dan tidak menuruti hawa nafsu adalah ungkapan ungkapan alquran dalam menjabarkan hal tersebut.
Kedua, pemimpin ideal adalah seseorang yang terpilih tidak sekedar karena gen (keturunan), tetapi lebih banyak karena kemampuan diri sendiri, dan Kepemimpinan tidak dapat diturunkan kepada anak cucu.
Ciri Kepemimpinan Yang Ideal
Hanya sang Pemimpin yang baik yang dapat membawa masa depan yang lebih baik pula, pasalnya dari pemimpin inilah kita sebagai rakyat menggantungkan harapan masa depan yang lebih baik menuju kesejahteraan materil dan spriritual.
Ada beberapa ciri pemimpin yang ideal menurut penulis perlu diketengahkan guna menilai dan mencari kualitas pemimpin dalam pemilu 2009 yaitu Pemimpin yang bercirikan; Pertama Benar dan membawa kebenaran, ciri pemimpin ini dapat dilihat dari kehidupannya sehari-hari, dengan perkataan yang benar bukan sekedar janji politik yang menina-bobokan masyarakat yang tak pernah direalisasikan, Kedua Amanah, sebagai pemegang amanah yang diberikan masyarakat dalam pemilu, pemimpin hendaknya menjaga dan menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai tata peraturan yang berlaku (the rule of the games). Ketiga mengayomi, selalu menyampaikan programnya guna mendapatkan peranserta masyarakat dan mengayomi masyarakatnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dengan masyarakat yang dipimpinnya, keakraban ini diperlukan guna menyukseskan pelaksanaan tugasnya, Keempat Keteladanan, keteladanan pemimpin terlihat dari kehidupan sehari-hari, dia selalu memberikan teladan bagi anggota keluarganya dan bagi lingkungannya, perhatian baik dan jiwa sosialnya tidak muncul mendadak hanya saat menjelang pemilu melainkan selalu menghiasi setiap gerak-gerik hidupnya. mengingat dia berbuat baik didasari dengan sikap tulus dan ikhlas bukan mengharap balas jasa. Kelima Jujur, besarnya kekuasaan dan wewenang pada Pemimpin menyebabkan rawan terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga pemimpin perlu memiliki kejujuran agar dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kepentingan rakyat, keenam Berwibawa, sikap wibawa hanya akan lahir, bila seseorang memiliki jiwa kepemimpinan (Leadership), sebab seseorang mendapat jabatan yang tinggi belum tentu memiliki leadership. Ketujuh Tegas, sikap tegas perlu dimiliki oleh pemimpin terutama dalam bersikap dan dalam mengambil keputusan, dia harus cepat melihat kebawah, cepat mengambil keputusan dan cepat bertindak dengan tepat, kedelapan adil dan bijaksana, pemimpin yang adil dan bijaksana hanya akan memihak kepada kebenaran dan dia selalu bersikap proporsional, tidak membedakan orang berdasarkan keturunan, suku dan golongannya.




Peran Generasi Muda dan Mahasiswa dalam Penegakan Kepemimpinan Yang Ideal
Masa depan bangsa dan negara menjadi tanggung jawab generasi muda, remaja dan pemuda (termasuk juga pemudi). Jika mereka berkembang dengan peningkatan kualitas yang semakin membaik besar harapan kebaikan dan kebahagiaan kehidupan bangsa dapat diharapkan. Namuh jika terjadi sebaliknya, maka keadaan saling menuding dan menyalahkan tidak dapat dihindarkan sedang permasalahannya semakin nyata dan semakin parah (Hasan Basri, 1995: 3).
Hal tersebut diatas tentu saja menunjukkan bahwa peran gerenasi muda dan mahasiswa sangatlah penting dalam penegakan kepemimpinan yang Ideal dalam suatu Negara.
Seperti yang telah diketahui bahwa Kepemimpinan merupakan setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberarah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Jika kita lihat pada pada Al-Qur’an bahwa Pertama, Pemimpin ideal menurut alquran adalah mereka yang memilki sikap emosional yang terkendali, sikap mental yang mapan, dan kecerdasan intelelektual yang mumpuni. Tidak berbuat kerusakan di bumi, tidak menumpahkan darah, berbuat adil, dan tidak menuruti hawa nafsu adalah ungkapan ungkapan alquran dalam menjabarkan hal tersebut.
Kedua, pemimpin ideal adalah seseorang yang terpilih tidak sekedar karena gen (keturunan), tetapi lebih banyak karena kemampuan diri sendiri, dan Kepemimpinan tidak dapat diturunkan kepada anak cucu.
Tentunya sangat jelaslah bahwa generasi muda sebagai asset masa depan bangsa dan Negara dan mahasiswa sebagai garda depan dari sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga mereka memiliki peran yang cukup penting dalam penegakan kepemimpinan Ideal.


BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil semua pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa “Peran Generasi Muda dan Mahasiswa dalam Penegakan Kepemimpinan yang Ideal” merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipungkiri atau ditolak keberadaannya. Karena generasi muda dan mahasiswa merupakan salah satu bagian tubuh terpenting dalam penegakan suatu kepemimpinan yang Ideal dalam berbangsa dan bernegara.

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
    berikan 4 angka [7273] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA WARSITO,,di no (((085-342-064-735)))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 870 JUTA , wassalam.


    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....







    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


    4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..







    Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI JAYA WARSITO akan membantu
    anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
    butuh angka togel 2D ,3D, 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]


    ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D


    ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND



    ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D



    DAN PESUGIHAN TUYUL

    BalasHapus